listrik statis
Pengertian dan Sejarah Listrik
Statis
Listrik
statis (dalam
bahasa inggris disebut electrostatic) adalah ilmu yang mempelajari
pengumpulan muatan listrik dan sifat-sifatnya pada suatu benda. Jika dilihat
dari asal katanya, kata listrik diikuti dengan kata "statis" yang
berarti "diam". Hal ini mengisyaratkan bahwa listrik statis berkaitan
dengan gejala kelistrikan yang diam atau tidak mengalir. Listrik statis tidak
dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain, melainkan hanya menyala
sekejap di satu tempat. Jadi, listrik statis tidak dapat menghasilkan arus
listrik.
Dalam sejarah kelistrikan, listrik inilah yang pertamakali ditemukan oleh para ahli terdahulu. Listrik yang kita nikmati sekarang ini merupakan hasil pengembangan dari listrik statis ini. Listrik statis pertama kali ditemukan oleh ahli matematika berkebangsaan Yunani Kuno, Thales of Miletus (625-547 SM). Kala itu, beliau mengambil batu berwarna kuning yang disebut dengan batu ambar. Thales kemudian menggosok-gosokkan batu tersebut dengan kain wol. Tanpa diduga, bulu ayam yang berada di sekitarnya tertarik dan menempel.
Dalam penggosokan tersebut, ternyata Thales telah memberikan muatan listrik ke batu ambar melalui kain wol. Muatan inilah yang menyebabkan bulu ayam yang berada di sekitar batu ambar tertarik dan menempel pada batu ambar tersebut. Inilah kemudian menjadi sejarah awal ditemukannya listrik statis.
Dalam sejarah kelistrikan, listrik inilah yang pertamakali ditemukan oleh para ahli terdahulu. Listrik yang kita nikmati sekarang ini merupakan hasil pengembangan dari listrik statis ini. Listrik statis pertama kali ditemukan oleh ahli matematika berkebangsaan Yunani Kuno, Thales of Miletus (625-547 SM). Kala itu, beliau mengambil batu berwarna kuning yang disebut dengan batu ambar. Thales kemudian menggosok-gosokkan batu tersebut dengan kain wol. Tanpa diduga, bulu ayam yang berada di sekitarnya tertarik dan menempel.
Dalam penggosokan tersebut, ternyata Thales telah memberikan muatan listrik ke batu ambar melalui kain wol. Muatan inilah yang menyebabkan bulu ayam yang berada di sekitar batu ambar tertarik dan menempel pada batu ambar tersebut. Inilah kemudian menjadi sejarah awal ditemukannya listrik statis.
Contoh Proses Terjadinya Listrik
Statis
Peristiwa
listrik statis dapat terjadi baik pada isolator maupun konduktor. Peristiwa
listrik statis terjadi setelah adanya materi yang menjadi bermuatan karena
proses gesekan (gosokan). Diistilahkan dengan charging by friction, atau
menjadi bermuatan karena gesekan. Gesekan atau gosokan antara dua materi ini
akan membuat electron dari atom materi yang satu berpindah ke atom materi yang
lain, sehingga kedua materi menjadi bermuatan. Materi yang melepaskan elektronnya,
menjadi bermuatan positif, sebaliknya bermuatan negatif. Jadi, perpindahan
elektron pada peristiwa listrik statis terjadi karena proses gesekan atau
gosokan.
Setelah materi menjadi bermuatan listrik maka terjadilah peristiwa listrik statis, seperti penggaris plastik bermuatan menarik serpihan kertas. Penggaris plastik yang awalnya tidak bermuatan atau netral digosok-gosok dengan kain wol, elektron-elektron yang ada pada kain wol akan berpindah ke penggaris plastik tersebut. Akibatnya, penggaris plastik disebut sebagai benda yang bermuatan listrik negatif. Ketika penggaris tersebut didekatkan ke sobekan kertas, sobekan kertas akan tertarik oleh penggaris. Hal tersebut menunjukkan bahwa benda yang bermuatan listrik negatif dapat menarik benda-benda ringan di sekitarnya yang bermuatan listrik positif.
Setelah materi menjadi bermuatan listrik maka terjadilah peristiwa listrik statis, seperti penggaris plastik bermuatan menarik serpihan kertas. Penggaris plastik yang awalnya tidak bermuatan atau netral digosok-gosok dengan kain wol, elektron-elektron yang ada pada kain wol akan berpindah ke penggaris plastik tersebut. Akibatnya, penggaris plastik disebut sebagai benda yang bermuatan listrik negatif. Ketika penggaris tersebut didekatkan ke sobekan kertas, sobekan kertas akan tertarik oleh penggaris. Hal tersebut menunjukkan bahwa benda yang bermuatan listrik negatif dapat menarik benda-benda ringan di sekitarnya yang bermuatan listrik positif.
Selain
penggaris plastik, contoh peristiwa listrik statis yang lain adalah rambut
panjang berdiri saat menyentuh kubah generator Van de graff, terjadinya
petir dengan kilat cahaya disertai suara guruh, dan sebagainya. Pada hakikatnya
fenomena listrik statis ini terjadi sebagai upaya pelepasan muatan (discharge)
dari materinya yang bermuatan listrik untuk kembali menjadi netral.
Sifat-Sifat Muatan Listrik
Sifat-sifat yang dimiliki muatan listrik adalah:
a) Muatan listrik yang sejenis (negatif dengan
negatif atau positif dengan positif) jika didekatkan akan saling tolakmenolak.
b) Muatan listrik yang tidak sejenis (negatif
dengan positif) jika didekatkan akan saling tarik-menarik.
Manfaat/Penerapan Listrik Statis
Penerapan listrik statis sudah dapat kita temui dalam kehidupan
sehari-hari. Penerapan tersebut mendatangkan manfaat bagi kehidupan manusia.
Berikut ini beberapa contoh penerapan dari listrik statis:
. Alat Penggumpal Asap untuk Mengurangi Polusi
Pada tahun 1906, seorang kimiawan Amerika, Frederick Gardner
Cottrel, berhasil menemukan suatu alat yang berfungsi untuk menggumpalkan
asap yang keluar dari cerobong asam pabrik sehingga dapat menekan polusi udara.
Alat sederhana ini bekerja berdasarkan prinsip gaya Coulomb dan induksi muatan.
Caranya adalah dengan memasang dua logam yang mempunyai muatan besar tetapi
berlawanan tanda pada cerobong asap pabrik. Partikel asap yang mengalir
melewati cerobong akan terinduksi sehingga memiliki muatan induksi. Muatan yang
dihasilkan ada yang positif dan ada yang negatif. Partikel asap tersebut akan
tarik menarik sehingga membentuk partikel yang lebih besar dan berat.
Bertambahnya berat partikel mengakibatkan partikel tidak ikut mengalir ke atas
bersama asap. Partikel itu akan jatuh di dasar cerobong.
2. Pengecatan Mobil
Pada saat cat disemprot, butiran halus cat akan memiliki
muatan karena bergesekan dengan udara. Permukaan mobil yang akan dicat diberi
muatan yang berlawanan dengan muatan butir-butir cat agar butiran cat dapat
tertarik ke permukaan mobil tersebut. Cara ini sangat efektif diterapkan pada
permukaan yang tidak rata. Hal ini terjadi karena butir cat menempel dengan
mengikuti medan listrik yang ada. Akibatnya, butir-butir cat akan menutupi
semua permukaan mobil yang mungkin tersembunyi dari semprotan cat. Dengan
demikian, cara ini dapat menghasilkan hasil pengecatan yang rata dan menjangkau
tempat yang tersembunyi.
3. Mesin Fotokopi
Mesin fotokopi memiliki bagian utama berupa pelat foto
konduktif. Pelat ini tidak mampu menghantarkan listrik ketika berada dalam
ruang yang gelap. Pelat konduktif ini baru akan menghantarkan listrik jika
dikenai cahaya. Mula-mula pelat foto konduktif diinduksi dengan menggerakkan
kawat bermuatan listrik negative di sepanjang permukaannya. Dengan begitu, di
permukaan pelat foto itu akan terbentuk muatan induksi yang bermuatan positif.
Ketika kertas yang akan difotokopi disinari, pantulan cahaya mengenai pelat
foto konduktif yang telah mengandung muatan induksi. Akibatnya, terbentuk
muatan listrik persis seperti pada kertas yang akan dikopi. Kemudian, tinta
yang bermuatan negatif disemprotkan pada pelat. Selanjutnya, tinta itu
dipindahkan ke kertas lain untuk membuat fotokopinya. Ketas ini dipanaskan agar
tinta menempel kuat.
Bahaya Listrik Statis
Selain memiliki manfaat, ternyata listrik statis juga dapat
mendatangkan bahaya akibat aktivitasnya. Misalnya, seperti yang terjadi petir
dan kebakaran atau ledakan tangki minyak. Berikut ini penjelasannya mengapa
sehingga terjadi seperti itu:
1. Petir (Halilintar)
Udara panas yang naik ke langit saat hari sedang cerah dapat
mengandung muatan. Muatan ini akan diberikan ke butiran air di awan. Jika
melintas di atas gedung, awan bermutan negatif besar menimbulkan induksi pada
atap gedung. Karena muatan induksi berlawanan dengan muatan awan, mengakibatkan
tarik-menarik antara keduanya. Jika kedua muatan ini sangat besar, maka akan
menimbulkan aliran elektron dalam jumlah banyak ke atap gedung. Aliran itu
berbentuk loncatan bunga api listrik yang disebut petir. Petir selalu mencari
jalan tersingkat untuk sampai ke bumi. Dengan begitu, muatan listrik yang
dikandung awan mendung dapat ternetralkan. Olehnya itu, gedung tinggi,
pepohonan, dan bahkan orang yang berdiri ditengah lapangan saat hujan dapat
menjadi sasaran petir.
2. Kebakaran/Ledakan Tangki Minyak
Tangki minyak ketika dalam keadaan kosong akan mengandung
banyak uap gas yang rentan terbakar. Uap ini dapat meledak atau terbakar jika
ada loncatan bunga api yang ditimbulkan aktivitas listrik statis. Olehnya itu,
orang yang bekerja di dalam atau dekat tangki harus memakai pakaian khusus anti
listrik statis.